Confirming you are not from the U.S. or the Philippines

Bằng cách đưa ra quyết định này, tôi tuyên bố rõ ràng và xác nhận rằng:
  • Tôi không phải là công dân hoặc cư dân Hoa Kỳ
  • Tôi không phải là cư dân của Philippines
  • Tôi không trực tiếp hoặc gián tiếp sở hữu hơn 10% cổ phần/quyền biểu quyết/lợi ích của cư dân Hoa Kỳ và/hoặc không kiểm soát công dân hoặc cư dân Hoa Kỳ bằng các phương thức khác
  • Tôi không thuộc quyền sở hữu trực tiếp hoặc gián tiếp hơn 10% cổ phần/quyền biểu quyết/lợi ích và/hoặc dưới sự kiểm soát của công dân hoặc cư dân Hoa Kỳ được thực hiện bằng các phương thức khác
  • Tôi không liên kết với công dân hoặc cư dân Hoa Kỳ theo Mục 1504(a) của FATCA
  • Tôi nhận thức được trách nhiệm của mình khi khai báo gian dối.
Theo mục đích của tuyên bố này, tất cả các quốc gia và vùng lãnh thổ phụ thuộc của Hoa Kỳ đều ngang bằng với lãnh thổ chính của Hoa Kỳ. Tôi cam kết bảo vệ và giữ cho Octa Markets Incorporated, giám đốc và cán bộ của công ty vô hại chống lại bất kỳ khiếu nại nào phát sinh từ hoặc liên quan đến bất kỳ hành vi vi phạm tuyên bố nào của tôi bằng văn bản này.
Chúng tôi trú trọng quyền riêng tư và bảo mật thông tin cá nhân của bạn. Chúng tôi chỉ thu thập email để cung cấp các ưu đãi đặc biệt và thông tin quan trọng về sản phẩm và dịch vụ của chúng tôi. Bằng cách gửi địa chỉ email của bạn, bạn đồng ý nhận những bức thư như vậy từ chúng tôi. Nếu bạn muốn hủy đăng ký hoặc có bất kỳ câu hỏi hoặc thắc mắc nào, hãy viết thư cho Hỗ trợ Khách hàng của chúng tôi.
Octa trading broker
Mở tài khoản giao dịch
Back

Kurs Rupiah Indonesia Menguat ke 16.574 di Tengah Koreksi Dolar AS, Fokus pada Data PDB AS

  • Rupiah Indonesia rebound ke 16.574 saat Dolar AS terkoreksi, dengan DXY lebih lemah di sekitar 104,40.
  • Pemerintah dan BI optimistis, menegaskan fundamental ekonomi Indonesia tetap kuat, ini hanya sentimen sementara, tidak memicu krisis besar.
  • Pasar global menunggu data ekonomi AS, termasuk laporan PDB kuartal keempat dan pidato para pejabat The Fed.

Rupiah Indonesia (IDR) mencatatkan penguatan sebesar 0,33% ke 16.574 melawan Dolar AS (USD) pada perdagangan hari Kamis menjelang akhir sesi Asia. Pelemahan pasangan mata uan USD/IDR ini terseret koreksi yang dialami Dolar AS, memberikan dorongan bagi mata uang Indonesia untuk rebound di tengah sentimen pasar yang terus berkembang.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan fundamental ekonomi Indonesia tetap kuat meski Rupiah sempat melemah ke level terburuk sejak krisis 1998, pergerakan yang berfluktuasi itu biasa terjadi. Ia juga mencatat hasil positif dari RUPS dua bank BUMN besar. Meski ada faktor eksternal, namun kondisi ekonomi Indonesia tetap terkendali. Salah satu langkah pemerintah dalam mendukung Rupiah adalah mempercepat deregulasi perizinan usaha.

"Ya tentu, ekspor harus tetap jalan kemudian deregulasi (seperti) arahan Pak Presiden, soal perizinan dan lain-lain dipermudah sehingga ekspor impor lebih lancar," katanya di YouTube Sekretariat Presiden, seperti yang dikutip dari Kompas.

Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Dedek Prayudi, mengutarakan pernyataan senada, dengan menyebutkan bahwa iklim investasi tetap terjaga, pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bukan disebabkan oleh faktor domestik semata, melainkan tren global di mana banyak investor beralih ke aset yang lebih aman seperti emas.

Dedek menyoroti penerbitan SUN yang menarik Rp 28 triliun, mencerminkan kepercayaan pasar. "Iklim investasi stabil, pemerintah terus menjaga kondisinya," tulisnya di Instagram @jurubicarapco.

Bank Indonesia (BI) juga menjelaskan bahwa pelemahan Rupiah yang terjadi lebih dipengaruhi oleh sentimen sementara, bukan faktor fundamental yang dapat memicu krisis besar. Deputi Gubernur BI, Solikin M. Juhro, dalam Taklimat Media Bank Indonesia, menekankan pentingnya pembelajaran dari krisis Asia 1997-1998 yang mengajarkan perlunya deteksi dini terhadap kerentanan ekonomi. Solikin menegaskan bahwa fundamental ekonomi Indonesia saat ini jauh lebih kuat dibandingkan dengan masa pada saat krisis moneter Asia.

BI dan pemerintah tetap mencermati dinamika ekonomi global dan domestik, termasuk faktor sosial, politik, serta kemajuan teknologi yang berpotensi memicu ketidakstabilan. Langkah-langkah kebijakan yang lebih hati-hati dan pengawasan ketat menjadi strategi utama untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional.

Sementara itu di Amerika Serikat, Biro Sensus melaporkan bahwa Pesanan Barang Tahan Lama di Amerika Serikat meningkat sebesar 0,9% atau sekitar 2,7 miliar dolar pada Februari, mencapai total 289,3 miliar dolar. Data ini melampaui ekspektasi pasar yang memprakirakan penurunan sebesar 1%. Kenaikan ini mengikuti revisi pertumbuhan Januari yang mencapai 3,3% dari laporan awal 3,1%. Angka yang lebih baik dari prakiraan ini menunjukkan ketahanan sektor manufaktur AS di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Indeks Dolar AS (DXY) ditutup di level 104,66 pada Rabu setelah rilis data tersebut. Indeks ini menghadapi tekanan jual setelah kesepakatan gencatan senjata Laut Hitam yang dimediasi Amerika Serikat, di mana Ukraina menyatakan kesiapan untuk berkomitmen sementara Rusia menuntut pencabutan sanksi atas sektor keuangan dan pertaniannya. Pada sesi Asia, di siang hari DXY terkoreksi ke 104,40-an.

Di sisi lain, sentimen pasar bergeser setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan rencana percepatan penerapan tarif Tembaga dalam beberapa minggu ke depan, lebih cepat dari yang diprakirakan, yang menopang DXY di tengah dinamika global.

Para pedagang kini menantikan agenda ekonomi AS pada Kamis, termasuk rilis laporan akhir PDB kuartal keempat, Klaim Pengangguran Awal, dan data Penjualan Rumah Tertunda. Bersama dengan serangkaian pidato dari beberapa anggota FOMC. Data dan pidato The Fed berpotensi mempengaruhi permintaan USD dan menciptakan peluang perdagangan jangka pendek bagi pasangan mata uang USD/IDR.

Indikator Ekonomi

Produk Domestik Bruto Disetahunkan

Produk Domestik Bruto (PDB) riil tahunan, dirilis setiap triwulan oleh Biro Analisis Ekonomi AS, mengukur nilai barang dan jasa akhir yang diproduksi di Amerika Serikat dalam periode waktu tertentu. Perubahan PDB merupakan indikator paling populer untuk kesehatan ekonomi negara secara keseluruhan. Data dinyatakan dalam tingkat tahunan, yang berarti bahwa tingkat tersebut telah disesuaikan untuk mencerminkan jumlah PDB yang akan berubah selama satu tahun, jika terus tumbuh pada tingkat tertentu. Secara umum, pembacaan yang tinggi dipandang sebagai bullish bagi Dolar AS (USD), sementara pembacaan yang rendah dipandang sebagai bearish.

Baca lebih lanjut

Rilis berikutnya Kam Mar 27, 2025 12.30

Frekuensi: Kuartalan

Konsensus: 2.3%

Sebelumnya: 2.3%

Sumber: US Bureau of Economic Analysis

Biro Analisis Ekonomi AS (BEA) merilis pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) secara tahunan untuk setiap kuartal. Setelah menerbitkan perkiraan pertama, BEA merevisi data dua kali lagi, dengan rilis ketiga mewakili pembacaan akhir. Biasanya, perkiraan pertama adalah penggerak pasar utama dan kejutan positif dilihat sebagai perkembangan positif USD sementara data yang mengecewakan kemungkinan akan membebani greenback. Pelaku pasar biasanya mengabaikan rilis kedua dan ketiga karena umumnya tidak cukup signifikan untuk mengubah gambaran pertumbuhan secara bermakna.


 

Kazaks, ECB: Kita Mungkin Dapat Terus Memangkas Jika Dasar Tetap Stabil

Pengambil kebijakan Bank Sentral Eropa (ECB) Martins Kazaks mengomentari trajektori pelonggaran Bank.
Đọc thêm Previous

ASII Lanjutkan Kenaikan Kemain ke 4.840, Perseroan Umumkan RUPS pada Awal Mei 2025

ASII diperdagangkan di 4.840, naik 0,83% pada saat berita ini ditulis pada hari terakhir sebelum dimulainya cuti bersama Hari Raya Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1947 dan Idul Fitri 1446 Hijriyah hingga 4 April 2025.
Đọc thêm Next